Buscar

Blogger templates

SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT RITA FEBRINA

Páginas

resume routing dinamic

Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri.

   Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.

Dynamic routing protocol digunakan oleh router untuk membagi informasi tentang penjangkauan dan status dari remote network. Dynamic routing protocol contohnya:
1. network discovery
2. memelihara dan meng-update tabel routing

Automatic network discovery
network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama.

Maintaining routing tables
setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur2nya pada tabel routingnya. routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, roting dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah).
untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tenpa pengaturan dari seorang admin jaringan.

IP routing protocol
ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :
1. RIP (Routing Information Protocol)
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
3. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
4. OSPF (Open Shortest Path First)
5. IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)
6. BGP (Border Gateway Protocol)

resume routing static

ROUTING STATIC
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabel routing) dengan konfigurasi manual.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.

Tabel Routing
1.      Destination
Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print.

2.      Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask.

3.      Next-Hop
Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway.

4.      Interface
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.

5.      Metric
Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi route yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat menunjuk pada banyak links di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.

Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1.      Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
2.      Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing
3.      Routing static digunakan untuk melewatkan paket data


Kelebihan dan Kekurangan Router Static
1.    Keuntungan Static Route
a.       Static route lebih aman dibanding dynamic route
b.  Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.

2.    Kerugian
a.       Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual
b.      Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.

resume TCP/IPVERSI 6

Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan
IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh
keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang
direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh
kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan
jaringan.

IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address secara
terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing
baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang dapat digunakan
untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan
address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta
menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran data
secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, ataupun konfigurasi
otomatis.

Keunggulan IPv6 :
 Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play)
Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada
host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan
saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan
merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan
address.

Fungsi Sekuriti pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host,
dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara mengenkripsi packet
oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
Perbaikan utama lain dari IPv6 adalah:
♦ Streamlined header format and flow identification
♦ Expanded addressing capability
♦ More efficient mobility options
♦ Improved support for options/extensions,
Kegunaan perbaikan tersebut dimaksudkan agar dapat merespon pertumbuhan Internet,
meningkatkan reliability, maupun kemudahan pemakaian.
Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright © 2005 IlmuKomputer.Com